Info sepedahan

What time is it

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 06 Februari 2011

Andai Jakarta Seperti Buenes Aires

Jalur Sepeda
Andai Jakarta Seperti Buenos Aires
Penulis: | Editor: Heru Margianto

Robert Adhi Ksp/Kompas
BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Baru tahun lalu pemerintah kota Buenos Aires membangun jalur khusus sepeda di kota itu, tetapi, Kepala Pemerintahan Kota, Mauricio Makri, tampaknya tidak setengahsetengah dengan kampanye penggunaan sepeda untuk menekan tingkat polusi dan menyehatkan masyarakat.

Dia melengkapi jalur khusus itu dengan penyediaan sepeda yang bisa dipinjam gratis oleh warga masyarakat. Syaratnya mudah. Cukup menunjukkan KTP dan warga bisa membawa sepeda itu kemanapun mereka perlu.

KTP setempat mirip kartu pintar elektronik dan cukup di-slash sehingga identitas si peminjam terekam jelas. Saat sepeda dikembalikan, KTP itu di-slash kembali sebagai tanda peminjaman sudah berakhir. Kalau sepeda tidak dikembalikan, siap-siap saja didatangi petugas keamanan di rumah.

Delapan pos

Di sepanjang jalur sepeda yang membentuk loop mengelilingi pusat kota sepanjang sekitar 100 km itu terdapat delapan pos peminjaman sepeda yaitu Faculdad de Derecho, Retiro, Aduana, Plaza Roma, Puerto Madero, Faculdad de Ingenieria, Correo Central, dan Parque Lezama.

Pos itu berbentuk seperti halte dengan dinding tertutup dan di dalamnya dilengkapi rak penyimpanan sepeda. Satu pos seperti itu bisa menyimpan 30-an sepeda yang semuanya dicat kuning. Di pos itu juga tersedia toilet untuk umum.

Jalur sepeda itu juga dilengkapi peta di beberapa titik yang menunjukkan lokasi pos, subway, dan halte bus, rumah sakit, dan sejumlah tempat strategis. Jalur selebar 2-2,5 m dan dilengkapi separator tipis dibangun bersebelahan dengan trotoar jalan yaitu di bagian paling dalam.

Beberapa rambu juga terpasang di sepanjang jalur itu, misalnya rambu penanda sepeda dari dua arah, persimpangan, gundukan, dan batas kecepatan maksimum 30 km/jam. Dengan jalur yang lebar maka sepeda bisa berjalan dua arah berlawanan.

Di beberapa tempat jalur itu bergabung dengan jalan raya di bagian paling pinggir, dan ditandai dengan garis kuning putus-putus. Di persimpangan atau penyeberangan jalan, aspal penanda jalur sepeda itu dicat warna hijau. Kini pemerintah kota tengah membangun penambahan jalur khusus sepeda sepanjang 45 km, khususnya di lingkungan Universitas Buenos Aires.

Kurangi polusi

Kepala Penerangan dan Sosial Budaya KBRI di Argentina, Yanuar Nasrun, mengatakan, tingkat polusi udara di Buenos Aires cukup tinggi. Karena itu, pemerintah kota serius mengajak warga untuk menekannya dengan langkah-langkah konkret, salah satunya ya dengan bersepeda.

Setiap minggu juga diberlakukan kawasan bebas kendaraan bermotor sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berolahraga, persis seperti di Jakarta. "Dengan dukungan besar dari pemerintah, kehidupan berolahraga disini sangat berkembang," ujar Yanuar.

Sejauh pengamatan, animo warga untuk bersepeda di Buenos Aires masih sama seperti Jakarta. Tidak sulit bertemu orang bersepeda wira-wiri di kota seluas 203 km persegi itu. Tetapi tidak terlalu banvak juga pesepeda yang terlihat di jaianan atau di jalur khusus sepeda itu. Di musim panas seperti sekarang. cuaca cerah dan matahari yang bersinar terik mungkin membuat orang segan bersepeda kecuali memang yang ingin mencari keringat.

Jalur sepeda dan jalan-jalan yang ada di Buenos Aires sebenarnya sangat nyaman unutuk bersepeda karena terlindungi naungan pohon-pohon besar yang tumbuh terawat di pinggir jalan. Taman-taman yang besar dan terawat mudah dijumpai di sudutsudut kota berpenduduk tiga juta jiwa itu.

Dari segi kepadatan penduduk tentu saja tidak sepadan memperbandingkan Buenos Aires dengan Jakarta yang disesaki 12 juta jiwa. Tetapi untuk urusan persepedaan, Pemprov DKI tidak perlu malu-malu meniru apa yang dilakukan pemerintah kota Buenos Aires dengan membangun fasilitas nyaman bagi para pesepeda.

Jika tidak bisa memulai dengan jalur khusus sepeda, mengapa tidak membangun rambu dan peta jalur bersepeda. Rambu seperti petunjuk jalan pintas dan aturan mengenai keselamatan bagi pengguna sepeda sangat mungkin dibangun di Jakarta untuk mengantisipasi bertambahnya animo masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Jadi, Bang Foke tidak perlu pusing-pusing mencari lahan untuk membangun jalur khusus. Cukup buat rambu sepeda dulu saja. (Max Agung Pribadi, dari Buenos Aires, Argentina)

Dikutib dari Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2011/01/24/11581676/Andai.Jakarta.Seperti.Buenos.Aires

Read More......

Perahu Layar , Lukisan


Nggowes Kurangi Emisi CO2

Kita semua Tahu bahwa kadar emisi CO2 kita sudah mencapai 380 ppm, kadar yg sudah tidak nyaman lagi bagi kita,,hal ini akan berimbas kepada naiknya temperatur bumi, pasti kita semua makin merasakan panas dan teriknya matahari kan?. Apabila kita tidak mulai habbit (kebiasaan) kita dalam hal penghematan penggunaan energi, maka dikhawatirkan 10 tahun lagi..atau 3650 hari lagi kita akan berada pada keadaan yg sangat3 buruk.

sekarang kita sudah berada pada kondisi d mana kadar emisi CO2 di udara berlebih. Dalam jangka 10 tahun lagi, maka…kita benar2 sudah TERLAMBAT untuk melakukan tindakan perbaikan.

Lalu bagaimana cara kita mengurangi emisi CO2 ?

Ingatlah selalu bahwa energi yang kita pakai, entah itu listrik, panas, gerak dan sebagainya sebagian besar d hasilkan dari pembakaran minyak bumi yg berujung pada kenaikan kadar CO2 di atmosfer. Jadi mulailah menghemat energi kapanpun dan dimanapun, dengan merubah KEBIASAAN BOROS ENERGI kita, menjadi pribadi yg HEMAT ENERGI. Salah Satu di antara solusi-solusi yang lainnya Untuk Mengurangi Kandungan CO2 di Udara Semakin Meningkat, adalah Beraktifitas dengan Bersepeda ... “Nggowes Bersama Yoo”

Menbangun Peradaban Bersepeda

Membangun Peradaban ala Bersepeda

BANDUNG, KOMPAS.com — Membangun peradaban bangsa ibaratnya mengayuh sepeda. Ada banyak tantangan, naik turun, sebelum mencapai tujuan yang diinginkan. Perumpamaan ini diungkapkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam buku karyanya yang berjudul Mengayuh Negeri dengan Cinta. Buku ini bergambar sampul sepeda onthel.

Di dalam buku ini, Dedi (38) yang juga salah satu pemimpin daerah termuda di Tanah Air, banyak mengaitkan nilai-nilai filosofis, manajemen kepemimpinan, dan unsur religi. Buku setebal 202 halaman ini banyak mengulas tentang kaitan peradaban manusia dan tata nilai.

Dia mengakui bahwa buku ini banyak berkiblat pada konsep postmodernisme yang moderat adaptif, artinya menyelaraskan kaidah-kaidah rasional empirik dengan nilai-nilai kearifan etnik sunda. "Mengayuh negeri adalah menggerakkan semua warga dengan seluruh potensi dan persoalannya," ucapnya. .... JON

ABC-Mountainbiking.com Galery

ABC-Mountainbiking.com Galery
Click here go to ABC - Mountainbiking galery

Tips Dan Trik Mencegak Cidera

Tips Mencegah Cidera pinggang dan punggung Ketika bersepeda

Backpain (sakit bagian belakang), pinggang dan punggung merupakan bagian belakang badan kita. Bagian tersebut sering mengalami cidera atau sakit ketika kita bersepeda dalam jarak yang cukup jauh. Cidera yang kita alami mengakibatkan sakit yang bekepanjangan jika tidak segera dilakukan recovery (pemulihan). Banyak faktor yang perlu diperhatikan jika kita sering mengalami sakit pada bagian tersebut.

Berikut Tips untuk mengurangi dan mencegah Backpain yang berlebihan ketika bersepeda (Physiotherapist Tim Pigott, Triathlon Plus):

Panjang Kaki

Periksa panjang kaki Anda: jika Anda memiliki panjang kaki yang berbeda (baik karena perbedaan aktual dalam panjang tulang kaki atau pronasi kaki dan panggul). Panjang kaki yang berbeda, mengakibatkan bagian kaki yang pendek akan menarik pinggul lebih kebawah ketika melakukan pedaling. Minta bantuan rekan anda untuk memeriksa tingkat tinggal pinggul anda ketika kaki pada puncak pedaling. Selengkapnya ...

Sepeda Wanita

Ini Dia, Sepeda Khusus Perempuan

Kegiatan "nggowes" kini tengah digandrungi. Bahkan, di sebagian kalangan masyarakat metropolitan telah menjadi bagian dari gaya hidup.

Peminatnya pun, tentu tak lagi didominasi kalangan pria. Kini, kalangan perempuan sudah mulai banyak yang melirik dan tak mau kalah menikmati asyiknya kegiatan yang satu ini.

Berbagai alasan menjadi trigger (pemicu) yang menyertainya. Mulai dari sekedar ajang gaul, hobi atau bahkan ikut menyuarakan tugas mulia, yakni mengkampanyekan hidup sehat dan bersih memerangi pemanasan global (global warming). Selengkapnya baca

 

Copyright © 2009 by Back to Nature

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger