![]() |
Bersepeda/Gopries82 Galery |


![]() |
Bersepeda/Gopries82 Galery |
![]() |
Robert Adhi Ksp/Kompas |
Kita semua Tahu bahwa kadar emisi CO2 kita sudah mencapai 380 ppm, kadar yg sudah tidak nyaman lagi bagi kita,,hal ini akan berimbas kepada naiknya temperatur bumi, pasti kita semua makin merasakan panas dan teriknya matahari kan?. Apabila kita tidak mulai habbit (kebiasaan) kita dalam hal penghematan penggunaan energi, maka dikhawatirkan 10 tahun lagi..atau 3650 hari lagi kita akan berada pada keadaan yg sangat3 buruk.
sekarang kita sudah berada pada kondisi d mana kadar emisi CO2 di udara berlebih. Dalam jangka 10 tahun lagi, maka…kita benar2 sudah TERLAMBAT untuk melakukan tindakan perbaikan.
Lalu bagaimana cara kita mengurangi emisi CO2 ?
Ingatlah selalu bahwa energi yang kita pakai, entah itu listrik, panas, gerak dan sebagainya sebagian besar d hasilkan dari pembakaran minyak bumi yg berujung pada kenaikan kadar CO2 di atmosfer. Jadi mulailah menghemat energi kapanpun dan dimanapun, dengan merubah KEBIASAAN BOROS ENERGI kita, menjadi pribadi yg HEMAT ENERGI. Salah Satu di antara solusi-solusi yang lainnya Untuk Mengurangi Kandungan CO2 di Udara Semakin Meningkat, adalah Beraktifitas dengan Bersepeda ... “Nggowes Bersama Yoo”
Membangun Peradaban ala Bersepeda
BANDUNG, KOMPAS.com — Membangun peradaban bangsa ibaratnya mengayuh sepeda. Ada banyak tantangan, naik turun, sebelum mencapai tujuan yang diinginkan. Perumpamaan ini diungkapkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam buku karyanya yang berjudul Mengayuh Negeri dengan Cinta. Buku ini bergambar sampul sepeda onthel.
Di dalam buku ini, Dedi (38) yang juga salah satu pemimpin daerah termuda di Tanah Air, banyak mengaitkan nilai-nilai filosofis, manajemen kepemimpinan, dan unsur religi. Buku setebal 202 halaman ini banyak mengulas tentang kaitan peradaban manusia dan tata nilai.
Dia mengakui bahwa buku ini banyak berkiblat pada konsep postmodernisme yang moderat adaptif, artinya menyelaraskan kaidah-kaidah rasional empirik dengan nilai-nilai kearifan etnik sunda. "Mengayuh negeri adalah menggerakkan semua warga dengan seluruh potensi dan persoalannya," ucapnya. .... JON
Backpain (sakit bagian belakang), pinggang dan punggung merupakan bagian belakang badan kita. Bagian tersebut sering mengalami cidera atau sakit ketika kita bersepeda dalam jarak yang cukup jauh. Cidera yang kita alami mengakibatkan sakit yang bekepanjangan jika tidak segera dilakukan recovery (pemulihan). Banyak faktor yang perlu diperhatikan jika kita sering mengalami sakit pada bagian tersebut.
Berikut Tips untuk mengurangi dan mencegah Backpain yang berlebihan ketika bersepeda (Physiotherapist Tim Pigott, Triathlon Plus):
Panjang Kaki
Periksa panjang kaki Anda: jika Anda memiliki panjang kaki yang berbeda (baik karena perbedaan aktual dalam panjang tulang kaki atau pronasi kaki dan panggul). Panjang kaki yang berbeda, mengakibatkan bagian kaki yang pendek akan menarik pinggul lebih kebawah ketika melakukan pedaling. Minta bantuan rekan anda untuk memeriksa tingkat tinggal pinggul anda ketika kaki pada puncak pedaling. Selengkapnya ...
Ini Dia, Sepeda Khusus Perempuan
Kegiatan "nggowes" kini tengah digandrungi. Bahkan, di sebagian kalangan masyarakat metropolitan telah menjadi bagian dari gaya hidup.
Peminatnya pun, tentu tak lagi didominasi kalangan pria. Kini, kalangan perempuan sudah mulai banyak yang melirik dan tak mau kalah menikmati asyiknya kegiatan yang satu ini.
Berbagai alasan menjadi trigger (pemicu) yang menyertainya. Mulai dari sekedar ajang gaul, hobi atau bahkan ikut menyuarakan tugas mulia, yakni mengkampanyekan hidup sehat dan bersih memerangi pemanasan global (global warming). Selengkapnya baca
Olahraga di Lokasi Berpolusi, Sehatkah?
Aktivitas aerobik merupakan salah satu cara untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Sayangnya, aktivitas aerobik yang dilakukan di luar ruangan, seperti jogging atau bersepeda di lingkungan yang tinggi polusi udara, sedikit banyak tetap berdampak negatif, terutama bila Anda mengidap penyakit asma, gangguan paru, atau penyakit kardiovaskular.
Menurut Prof Edward R Laskowski, MD, dokter anggota the American College of Sports Medicine, selama melakukan aktivitas aerobik, bahkan yang intensitasnya rendah, Anda akan menghirup udara 10 kali lebih tinggi dibanding saat beristirahat. Selain itu, saat berolahraga Anda juga akan lebih sering menarik napas dalam hingga ke paru-paru dan bernapas lebih sering melalui mulut sehingga udara tak sempat disaring oleh sistem filter di hidung. Hal tersebut akan meningkatkan kontak dengan polutan yang ada di udara. Akumulasi dari paparan polusi udara dan partikel-partikel kecil, seperti debu, aerosol, atau asap, bisa menyebabkan gangguan kesehatan, misalnya saja kerusakan pada sistem pernapasan kecil di paru-paru, meningkatnya risiko serangan jantung pada wanita lansia, serta meningkatnya risiko terkena kanker paru. Meski begitu, Laskowski menyarankan agar kita tak perlu takut untuk berolahraga. Untuk meminimalkan dampak dari polusi udara saat berolahraga, ia memberi tips sebagai berikut :
- Pilih waktu yang tepat Sebaiknya pilih waktu di pagi hari saat polusi udara belum terlalu tinggi. Anda juga bisa memilih lokasi di pinggiran kota atau daerah yang kadar polusinya rendah. Untuk Anda yang tinggal di Jakarta, Anda bisa mencoba bersepeda atau jogging di kawasan Kota Tua yang bebas kendaraan bermotor.
- Jaga jarak Untuk mengurangi polusi, berolahragalah dalam radius lebih dari 20 meter dari jalan raya karena level polusi masih tinggi dalam radius 15 meter dari jalan.
- Olahraga indoor Variasikan lokasi olahraga Anda. Sesekali lakukan olahraga di gym atau jogging track dalam ruangan.
Sumber : Kompas.com
Copyright © 2009 by Back to Nature
Template by Blogger Templates | Powered by Blogger