Info sepedahan

What time is it

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 25 Juli 2011

Nggwes yoo

Nggowes alias Bersepeda Mengenang masa lalu


Bersepeda/Gopries82 Galery
Keliling dengan mengayuh sepeda ( Pit-pit-an ) merupakan kegiatan baru saya pada awal bulan Februari 2010 di Kota Tegal, meskipun sebelumnya pernah saya lakukan pada waktu masih duduk di sekolah SMP sampai SMA di Kota Ngawi. Saat itu, bersepeda ( ngonthel sepeda ) dilakukan untuk keperluan sekolah/ ngilmu karena sarana transportasi kendaraan bermesin sangatlah kurang. (di kampung saya hanya beberapa orang yang mempunyai bron pit / sepeda motor).

Ketika tamat sekolah (lulus dari SMA), Yogyakartalah yang menjadi pilihan saya untuk melanjutkan sekolah (kuliah) .....mengapa.? karena .disana ada kakak yang sedang Golek Ilmu (kuliah). Lha di yogya (kota pelajar) inilah saya sangat - sangat terkesan pada komunitasnya dimana saja tempatnya, disitu pelajar dan mahasiswa adanya. (boleh dikata orang tua/bekerja tidak kelihatan). Saat itu...yang namanya jalan lalu - lintas tidak seramai sekarang penuh dengan kendaraan bermesin bahkan macet yang kita temui, dan sudah banyak mengandung gas buang dari asap knalpot dan cerobong asap pabrik - pabrik industri. (Polusi akibat gas buang yang mengandung CO2). Tidak sebersih saat itu.

Ngayogyakarta hadiningrat, kota pelajar dan seni budaya paling mengesankan ketika saya melihat pejalan kaki, pengonthel sepeda dengan membawa tas dipundhaknya. masak iya si mas? he..he..he coba tanya sesepuh...

Gopries82 Galery

Di kota Yogya yang kaya dengan adat budayanya, ketika ada pertunjukan wayang kulit di Siti Hinggil Kraton Ngayogyakarto, saya berdua dengan Mas Windu (nama samaran rekan sekampus) berponcengan dan bergantian mengayuh (ngonthel) sepeda dari Kampus Bulak Sumur menuju Kraton melewati Malioboro dengan tujuan nonton pertunjukan wayang kulit. Di sini mengesankan sekali ketika selesai nonton udah pada ngantuk ngonthel lagi. Ditengah perjalanan tepatnya jalan Bayangkara ada “Angkringan” yaitu warung kaki lima di pinggir jalan yang berjualan nasi kucing, gorengan, dengan minuman penghangat badan wedang jahe, rondhe, kopi dan lain-lain. Di angkringan ini kita berdua mampir (ngopi dulu ah...biar nggak ngantuk). Mak nyuuuus.... uenak Nasi kucingnya, tempe dan tahu bacemnya, itulah kadang menjadikan / membuat kangen... oohh yogya aku rindu.
Nggowes yoo Gopries82 Galery


Oleh : Prihatanto
Read More......

Jumat, 25 Maret 2011

Tips Merawat Sepeda Gunung

Tips Merawat Sepeda Gunung
Bersepeda akan terasa nyaman jika sepeda yang kita kendarai selalu dalam kondisi bagus, bagaimana merawat sepeda gunung MTB agar selalu dalam performa maximum. Salah satu cara adalah dengan selalu mencucinya, mencuci sepeda gunung akan membuat sepeda bersih dari kotoran yang mengganggu kinerja dan performa optimal sepeda gunung kita.

Berikut merupakan Tips dan Trik untuk merawat sepeda gunung dengan cara mencuci sepeda MTB dengan benar, tips dan trik ini memberikan teknik membersihkan MTB mulai dari sadel hingga sistem pengereman. Keseluruhan proses dapat di lakukan tidak kurang dari 35 – 40 menit.

Berikut langkah-langkah mencuci sepeda MTB dengan baik dan benar :

1. Lepas semua aksesoris yang berada di handle bar (stang), misal : bel, lampu, spidometer dll. Jika anda menggunakan V brakes lepas kabel penghubungnya dengan menekan kedua sisi calipers. Teknik melepas kabel v brakes ini berlaku juga jika anda menggunakan V brakes pada roda belakang.

2. Putar balik sepeda anda, untuk menghidari lecet pada sadel dan grips kita dapat memakai alas yang tidak terlalu keras dan empuk misal kita dapat menggunakan matras dengan ketebalan 5mm. Cara membalik sepeda dengan benar adalah anda berdiri di samping sepeda pegang bagian suspensi depan (down tube) dan satu tangan memegang seat pos (dudukan sadel). Kemudian putar secara perlahan hingga sepeda terbalik.

3. Melepas roda depan dan belakang. Buka pengencang as roda depan dengan membukan klip pengunci jika ada, jika sepeda anda tidak menggunakan klip, anda harus menggunakan kunci pas sesuai dengan ukuran baut yang di gunakan sebagai pengunci as roda depan. Untuk melepas Roda belakang, lepas pengencang as roda belakang, tarik kebelakang sistem pemindah gigi (RD) rear derailleur secukupnya sehingga roda belakang bisa di tarik keatas dan terlepas.

4. Membersikan sistem penggerak (rantai, gir, pedal, rear derailleur). Siapkan sikat dan air bersabun. Mulailah menyikat RD dengan sikat yang telah di basahi air sabun, untuk membersikan rantai gunakan lap kain yang lembut, basahi lap tersebut dengan air sabun putar rantai dengan memutar pedal anda kedepan sehingga rantai berputar. Tempelkan lap pada rantai sepeda anda sehingga kotoran yang ada menempel pada lap tadi. Lanjutkan dengan membersikan Crank (gir depan, lengan pedal dan pedal) dengan sikat yang sudah di basahi dengan air sabun, sikat secara merata dan teliti sehingga semua bagian penggerak depan terkena air sabun dan kotoran terlepas, kemudian lap dengan lap bersih. Bersihkan pedal dan bagian sisi dalam gir dengan sikat dibasahi air sabun, lanjutkan dengan mengeringkan dengan lap bersih.

5. Membersihkan bagian bawah frame, gunakan lap kain dan air sabun. Lap secara merata ke seluruh bagian frame, handle bar (stang depan), bagian top tube (frame atas), dan seatways (frame belakang). Jangan lupa membersihkan kabel pemindah gigi dan penarik rem.

6. Membersikan Sistem Roda. Gunakan lap kain dan air sabun roda depan dan belakang, anda dapat menggunakan cairan pembersih kotoran jika ada kotoran yang susah di buang, misal menggunakan WD-40. Bersihkan kotoran pada as roda, hub dan keseluruhan roda termasuk jari-jari roda. Jika anda menggunakan cakram pada roda anda cukup sikat dengan teliti di semua bagian cakram.

7. Mengecek Sistem Roda. Pasang kembali roda depan dan belakang, pastikan klip pengenceng roda terpasang denga baik dan dapat mengunci roda dengan sempurna. Mungkin kita sedikit menemui kesulitan untuk memasang kembali roda belakang, tipsnya masukan gir belakang di antara mata rantai dan tekan kebawah sehingga dapat masuk ke dudukan roda belakang dengan sempurna, lakukan dengan hati-hati. Setelah semua roda terpasang cek putaran roda baik depan dan belakang amati dengan seksama apakah goyang atau tidak, jika goyang kemungkinan besar jari-jari roda perlu di stel ulang. Anda dapat memperbaikinya sendiri dengan menggunakan kunci jari2 roda atau membawanya ke bengkel sepeda.

8. Cek Sistem pengereman. Merupakan salah satu bagian fital dari sepeda ada rem, jika tidak dapat berfungsi dengan baik keselamatan kita menjadi taruhannya. Untuk mengecek rem roda depan berdirilah di depan sepeda anda dan tekan rem roda depan, kemudian tarik sepeda kedepan jika frame dan roda belakang terangkat berarti rem roda depan masih berfungsi dengan baik, jika tidak segera ganti kampas rem depan dengan yang masih bagus. Untuk rem roda belakang, berdirilah di depan sepeda anda dan tekan rem belakang, jika roda depan terangkat diantara sela kaki anda kemungkinan rem belakang masih berfungsi dengan baik, jika tidak segera cek dan ganti kampas rem dengan yang baru. Kedua tips untuk pengecekan sistem pengereman tersebut dapat di terapkan baik rem dengan V brake atau dengan Disc brake. Cek semua setelan kabel atau minyak rem (dish brake dengan oil).

9. Pelumas. Tip untuk melumasi bagian-bagian penting sepeda gunung anda adalah bagian rantai, shifter, sistem pengerak roda depan dan belakang (FD-RD), pedan dan lengan pedal.
Gunakan pelumas yang bagus jangan menggunakan oli bekas, gunakan cairan pelumas yang khusus untuk rantai, banyak beredar di pasaran adalah pelumas untuk rantai kendaran roda 2 bermotor.

Sumber : http://zonasepeda.com/artikel/tips-merawat-sepeda-gunung.html

Read More......

Minggu, 06 Februari 2011

Andai Jakarta Seperti Buenes Aires

Jalur Sepeda
Andai Jakarta Seperti Buenos Aires
Penulis: | Editor: Heru Margianto

Robert Adhi Ksp/Kompas
BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Baru tahun lalu pemerintah kota Buenos Aires membangun jalur khusus sepeda di kota itu, tetapi, Kepala Pemerintahan Kota, Mauricio Makri, tampaknya tidak setengahsetengah dengan kampanye penggunaan sepeda untuk menekan tingkat polusi dan menyehatkan masyarakat.

Dia melengkapi jalur khusus itu dengan penyediaan sepeda yang bisa dipinjam gratis oleh warga masyarakat. Syaratnya mudah. Cukup menunjukkan KTP dan warga bisa membawa sepeda itu kemanapun mereka perlu.

KTP setempat mirip kartu pintar elektronik dan cukup di-slash sehingga identitas si peminjam terekam jelas. Saat sepeda dikembalikan, KTP itu di-slash kembali sebagai tanda peminjaman sudah berakhir. Kalau sepeda tidak dikembalikan, siap-siap saja didatangi petugas keamanan di rumah.

Delapan pos

Di sepanjang jalur sepeda yang membentuk loop mengelilingi pusat kota sepanjang sekitar 100 km itu terdapat delapan pos peminjaman sepeda yaitu Faculdad de Derecho, Retiro, Aduana, Plaza Roma, Puerto Madero, Faculdad de Ingenieria, Correo Central, dan Parque Lezama.

Pos itu berbentuk seperti halte dengan dinding tertutup dan di dalamnya dilengkapi rak penyimpanan sepeda. Satu pos seperti itu bisa menyimpan 30-an sepeda yang semuanya dicat kuning. Di pos itu juga tersedia toilet untuk umum.

Jalur sepeda itu juga dilengkapi peta di beberapa titik yang menunjukkan lokasi pos, subway, dan halte bus, rumah sakit, dan sejumlah tempat strategis. Jalur selebar 2-2,5 m dan dilengkapi separator tipis dibangun bersebelahan dengan trotoar jalan yaitu di bagian paling dalam.

Beberapa rambu juga terpasang di sepanjang jalur itu, misalnya rambu penanda sepeda dari dua arah, persimpangan, gundukan, dan batas kecepatan maksimum 30 km/jam. Dengan jalur yang lebar maka sepeda bisa berjalan dua arah berlawanan.

Di beberapa tempat jalur itu bergabung dengan jalan raya di bagian paling pinggir, dan ditandai dengan garis kuning putus-putus. Di persimpangan atau penyeberangan jalan, aspal penanda jalur sepeda itu dicat warna hijau. Kini pemerintah kota tengah membangun penambahan jalur khusus sepeda sepanjang 45 km, khususnya di lingkungan Universitas Buenos Aires.

Kurangi polusi

Kepala Penerangan dan Sosial Budaya KBRI di Argentina, Yanuar Nasrun, mengatakan, tingkat polusi udara di Buenos Aires cukup tinggi. Karena itu, pemerintah kota serius mengajak warga untuk menekannya dengan langkah-langkah konkret, salah satunya ya dengan bersepeda.

Setiap minggu juga diberlakukan kawasan bebas kendaraan bermotor sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berolahraga, persis seperti di Jakarta. "Dengan dukungan besar dari pemerintah, kehidupan berolahraga disini sangat berkembang," ujar Yanuar.

Sejauh pengamatan, animo warga untuk bersepeda di Buenos Aires masih sama seperti Jakarta. Tidak sulit bertemu orang bersepeda wira-wiri di kota seluas 203 km persegi itu. Tetapi tidak terlalu banvak juga pesepeda yang terlihat di jaianan atau di jalur khusus sepeda itu. Di musim panas seperti sekarang. cuaca cerah dan matahari yang bersinar terik mungkin membuat orang segan bersepeda kecuali memang yang ingin mencari keringat.

Jalur sepeda dan jalan-jalan yang ada di Buenos Aires sebenarnya sangat nyaman unutuk bersepeda karena terlindungi naungan pohon-pohon besar yang tumbuh terawat di pinggir jalan. Taman-taman yang besar dan terawat mudah dijumpai di sudutsudut kota berpenduduk tiga juta jiwa itu.

Dari segi kepadatan penduduk tentu saja tidak sepadan memperbandingkan Buenos Aires dengan Jakarta yang disesaki 12 juta jiwa. Tetapi untuk urusan persepedaan, Pemprov DKI tidak perlu malu-malu meniru apa yang dilakukan pemerintah kota Buenos Aires dengan membangun fasilitas nyaman bagi para pesepeda.

Jika tidak bisa memulai dengan jalur khusus sepeda, mengapa tidak membangun rambu dan peta jalur bersepeda. Rambu seperti petunjuk jalan pintas dan aturan mengenai keselamatan bagi pengguna sepeda sangat mungkin dibangun di Jakarta untuk mengantisipasi bertambahnya animo masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari. Jadi, Bang Foke tidak perlu pusing-pusing mencari lahan untuk membangun jalur khusus. Cukup buat rambu sepeda dulu saja. (Max Agung Pribadi, dari Buenos Aires, Argentina)

Dikutib dari Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2011/01/24/11581676/Andai.Jakarta.Seperti.Buenos.Aires

Read More......

Selasa, 23 November 2010

Santia sumbang perak dari balap sepeda

Santia sumbang perak dari balap sepeda

Atlet balap sepeda putri Santia Tri Kusuma bangga merebut perak Asian Games di nomor 100 km jalan raya.

Medali emas diraih pembalap Cina Taipei Hsia Mei-yu, sedangkan medali perunggu direbut pembalap RRT, Zhao Na.

"Senang banget bisa akhirnya memberikan medali walaupun perak....Alhamdulillah," kata Santia kepada BBC Indonesia.
Selain mengikuti nomor 100 km jalan raya, Santia juga mengikuti nomor nomor 500 meter time trial dan points race.

Pelatih Santia, Nurrochman mengatakan kepada BBC dia sebetulnya mentargetkan Santia meraih medali perunggu di nomor 500 meter time trial tetapi karena gangguan perjalanan yang membuat Santia baru tiba di Guangzhou sehari sebelum pertandingan, catatan waktu yang ditargetkan untuk Santia tidak terpenuhi.

"Kalau Asian Games memang cukup berat ya, karena banyak pecahan-pecahan Soviet yang ikut juga seperti Uzbekistan dan Kazakhstan," kata Nurrochman.

"Senang banget bisa akhirnya memberikan medali walaupun perak....alhamdulillah"
Santia Tri Kusuma

Santia sendiri mengatakan dia berangkat ke Guangzhou dengan target asal meraih medali karena persaingan yang berat dari atlet-atlet RRT, Korea dan Jepang yang mempunyai 'jam terbang' lebih tinggi.

Atlet kelahiran Malang ini mengatakan ingin bertanding di Sea Games tahun depan, dan di Olimpiade London pada tahun 2012.

"Ya Insya Allah sih pengennya Olimpiade, tapi yang terdekat kan Sea Games di Indonesia," kata Santia.

Nurrochman mengatakan persiapan Santia dimulai sejak April dan antara lain dilakukan dengan melakukan uji coba di Belanda selama satu setengah bulan.

Keberhasilan Santia ini terjadi setelah sebelumnya atlet balap sepeda putra Tonton Susanto terjatuh menjelang garis finish dalam nomor Individual Road Race 180km.

Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/olahraga/2010/11/101123_cycling.shtml

Read More......

Keberangkatan Santia Tri Kusuma Ke Asian Games XVI Guangzhou China tertunda

Keberangkatan Santia Tri Kusuma Ke Asian Games XVI Guangzhou China tertunda

Pebalap nasional Santia Tri Kusuma tetap tegar meski keberangkatan menuju Asian Games XVI Guangzhou, China, tertunda.
“Setelah dinyatakan tidak dapat ID oleh KONI/KOI, visa saya dan Nur Rohman keluar Kamis (11/11/10) sore, namun karena penerbangan malam tidak bisa maka ditunda hingga Jumat pukul 08.00,” ujar Santia Tri Kusuma di Jakarta, Kamis (11/11/10).

Santia mengaku berangkat Jumat pagi bersama Nur Rohman sangat menguntungkan ketimbang Kamis malam. Istirahat di Tanah Air lebih enak dari pada tidur dalam perjalanan kurang nyenyak.

Setibanya di Guangzhou Jumat sore, katanya, bisa langsung melakukan latihan atau mencoba trek yang akan dijadikan lomba Sabtu (13/11/10) di nomor 500m. Mudah-mudahan keterlambatan datang di Guangzhou dapat dijadikan momentum keberhasilan meraih meraih medali.

Ketua Umum PB ISSI, Phanny Tanjung, mengatakan keterlambatan berangkat ke Guangzhou China dapat dijadikan pendorongan semangat bagi Santia untuk meraih prestasi optimal.

Namun Phanny bersyukur, atletnya, yaitu Santia yang diharapkan mengukir medali di Asian Games XVI Guangzhou China tidak terpengaruh mentalnya, walau keberangkatannya sempat ditunda hingga Jumat pagi.

Sumber (kc)
Dikutip dari : http://zonasepeda.com/road-bike/keberangkatan-santia-tri-kusuma-ke-asian-games-xvi-guangzhou-china-tertunda.html

Read More......

Kejuaraan Balap Sepeda Asia 2009

Emas Pertama Indonesia – Kejuaraan Balap Sepeda Asia 2009

Hasil membanggakan diraih pembalap putri indonesia Santia Tri Kusumah, pembalap putri kelahiran Malang 27 April 1981 memberikan kado spesial menyambut HUT kemerdekaan RI ke-64.

Santia Tri Kusumah meraih Medali Emas pertama Kongtingen Indonesia di Nomor Omnium Elit Putri. Santia dengan semangat kemerdekaan mampu mengungguli lawan-lawanya dengan meraih total poin 11, dengan catatan waktu 500M TT 37,125 detik.

Pada nomor Omnium putri, Santia bertanding di lima pertandingan. Pertama Santia bermain di nomor 200 meter time trial dan menjadi yang tercepat. Dipertandingan selanjutnya nomor scratch, Santia bertengger di posisi kelima. Di pertandingan ketiga, pursuit, Santia berada di posisi kedua. Posisi kedua ini dipertahankan di pertandingan keempat untuk nomor point race. Di pertandingan akhir untuk nomor satu kilometer time trial, Santia mencatat waktu tercepat.

Ditempat ke-2 dan berhak atas medali perak adalah pembalap asal Thailand Sutharat Bunsawat dengan total poin 12, dengan catatan waktu 500M TT 38,503 detik. Medali Perunggu diraih pembalap putri Taiwan Mei Yu Hsiao meraih total point 15, dengan catatan waktu pada saat 500M TT selama 38.977 detik.

Keberhasilan Santia Tri Kusumah disambut suka cita oleh seluruh pembalap dan official kontinngen Indonesia, tidak ketinggalan para penonton yang terus memberikan semangat kepada pembalap indonesia di Velodrome Tenggarong. Medali Emas diserahkan oleh Bupatai Kutai Kartanegara H. Sjachruddin, “Momen ini merupakan kado istimewa peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-64 ”

Semetara itu tim putra Kontingen Indonsia belum memperoleh hasil yang menggembirakan, para pembalap Kazakhstan mendominasi race kategori putra. Individual Road Race (IRR) 154,4 km senior putra semua medali diborong oleh tim Kazakhstan.

Kazakhstan merupakan Tim terkuat Putra dikejuaraan ini, pembalap internasional seperti Alexander Vinokurov dan Dmitriy Fofonov benar merajai Road Race di Kota samarinda.

Peringkat pertama untuk nomor IRR 154,4 km ini di raih oleh Dmitriy Fofonov dengan catatan waktu 3 jam 44:38 detik, dan peringkat kedua oleh Alexander Vinokurov dengan catatan waktu 3:46:46 detik, sedangkan peringkat tiga oleh Valentin Iglinskiy dengan waktu 3:49:16 detik.

Pembalap Andalan Indonesia Putra yaitu Tonton Susanto pada nomor IRR ini berada di peringkat ke-14 dengan catatan waktu 3:51:27 detik. Tonton kalah jauh dari dua pembalap Thailand, Prajak Mahawong, dan Thurakit Boonratanathanakorn yang berada di peringkat ke-8 dan ke -9. dan Pembalap Vietnam Hung Mai Nguyen di peringkat ke -13.

Namun demikian Tonton lebih depan dari pembalap Asia Tenggara lainnya yakni Loyd Lucien Reynante, dari Philipina yang finis di urutan ke-15. Nomor IRR 154,4 km senior putra ini diikuti oleh 73 pembalap yang berasal dari 23 Negara. Sementara dari sejumlah pembalap itu hanya sekitar 40 pembalap yang menyelesaikan putaran hingga finis.

Kejuaraan Balap Sepeda Asia akan berakhir pada tanggal 20 Agustus 2009, saat ini Tim China masih kokoh di posisi teratas dengan 11 emas, Indonesia telah mengoleksi 2 medali yaitu 1 medali perak dan 1 medali emas.
ref [tempo, ANT, kutaikartanegara.com]

Ikuti terus liputan Kejuaraan Balap Sepeda Asia ke-29 Samarinda Kaltim di Zonasepeda.com. Happy Cycling,
Sumber : http://zonasepeda.com/road-bike/emas-pertama-indonesia-kejuaraan-balap-sepeda-asia-2009.html

Read More......

Perahu Layar , Lukisan


Nggowes Kurangi Emisi CO2

Kita semua Tahu bahwa kadar emisi CO2 kita sudah mencapai 380 ppm, kadar yg sudah tidak nyaman lagi bagi kita,,hal ini akan berimbas kepada naiknya temperatur bumi, pasti kita semua makin merasakan panas dan teriknya matahari kan?. Apabila kita tidak mulai habbit (kebiasaan) kita dalam hal penghematan penggunaan energi, maka dikhawatirkan 10 tahun lagi..atau 3650 hari lagi kita akan berada pada keadaan yg sangat3 buruk.

sekarang kita sudah berada pada kondisi d mana kadar emisi CO2 di udara berlebih. Dalam jangka 10 tahun lagi, maka…kita benar2 sudah TERLAMBAT untuk melakukan tindakan perbaikan.

Lalu bagaimana cara kita mengurangi emisi CO2 ?

Ingatlah selalu bahwa energi yang kita pakai, entah itu listrik, panas, gerak dan sebagainya sebagian besar d hasilkan dari pembakaran minyak bumi yg berujung pada kenaikan kadar CO2 di atmosfer. Jadi mulailah menghemat energi kapanpun dan dimanapun, dengan merubah KEBIASAAN BOROS ENERGI kita, menjadi pribadi yg HEMAT ENERGI. Salah Satu di antara solusi-solusi yang lainnya Untuk Mengurangi Kandungan CO2 di Udara Semakin Meningkat, adalah Beraktifitas dengan Bersepeda ... “Nggowes Bersama Yoo”

Menbangun Peradaban Bersepeda

Membangun Peradaban ala Bersepeda

BANDUNG, KOMPAS.com — Membangun peradaban bangsa ibaratnya mengayuh sepeda. Ada banyak tantangan, naik turun, sebelum mencapai tujuan yang diinginkan. Perumpamaan ini diungkapkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam buku karyanya yang berjudul Mengayuh Negeri dengan Cinta. Buku ini bergambar sampul sepeda onthel.

Di dalam buku ini, Dedi (38) yang juga salah satu pemimpin daerah termuda di Tanah Air, banyak mengaitkan nilai-nilai filosofis, manajemen kepemimpinan, dan unsur religi. Buku setebal 202 halaman ini banyak mengulas tentang kaitan peradaban manusia dan tata nilai.

Dia mengakui bahwa buku ini banyak berkiblat pada konsep postmodernisme yang moderat adaptif, artinya menyelaraskan kaidah-kaidah rasional empirik dengan nilai-nilai kearifan etnik sunda. "Mengayuh negeri adalah menggerakkan semua warga dengan seluruh potensi dan persoalannya," ucapnya. .... JON

ABC-Mountainbiking.com Galery

ABC-Mountainbiking.com Galery
Click here go to ABC - Mountainbiking galery

Tips Dan Trik Mencegak Cidera

Tips Mencegah Cidera pinggang dan punggung Ketika bersepeda

Backpain (sakit bagian belakang), pinggang dan punggung merupakan bagian belakang badan kita. Bagian tersebut sering mengalami cidera atau sakit ketika kita bersepeda dalam jarak yang cukup jauh. Cidera yang kita alami mengakibatkan sakit yang bekepanjangan jika tidak segera dilakukan recovery (pemulihan). Banyak faktor yang perlu diperhatikan jika kita sering mengalami sakit pada bagian tersebut.

Berikut Tips untuk mengurangi dan mencegah Backpain yang berlebihan ketika bersepeda (Physiotherapist Tim Pigott, Triathlon Plus):

Panjang Kaki

Periksa panjang kaki Anda: jika Anda memiliki panjang kaki yang berbeda (baik karena perbedaan aktual dalam panjang tulang kaki atau pronasi kaki dan panggul). Panjang kaki yang berbeda, mengakibatkan bagian kaki yang pendek akan menarik pinggul lebih kebawah ketika melakukan pedaling. Minta bantuan rekan anda untuk memeriksa tingkat tinggal pinggul anda ketika kaki pada puncak pedaling. Selengkapnya ...

Sepeda Wanita

Ini Dia, Sepeda Khusus Perempuan

Kegiatan "nggowes" kini tengah digandrungi. Bahkan, di sebagian kalangan masyarakat metropolitan telah menjadi bagian dari gaya hidup.

Peminatnya pun, tentu tak lagi didominasi kalangan pria. Kini, kalangan perempuan sudah mulai banyak yang melirik dan tak mau kalah menikmati asyiknya kegiatan yang satu ini.

Berbagai alasan menjadi trigger (pemicu) yang menyertainya. Mulai dari sekedar ajang gaul, hobi atau bahkan ikut menyuarakan tugas mulia, yakni mengkampanyekan hidup sehat dan bersih memerangi pemanasan global (global warming). Selengkapnya baca

 

Copyright © 2009 by Back to Nature

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger